Jumat, 26 Desember 2014

Duhai Sang Nabi...

Selasa, 09 Desember 2014

Ini yang Namamnya Pencerahan Mindset

Sore yang luar biasa... luar biasaaa.... tak seperti biasanya ketika mengikuti pelatihan-pelatihan atau seminar-seminar tentang usaha/enterpreneur. Dengan materi "Motivasi Bisnis IT" Pak Imam Nachu atau yang akrab disapa Cak Imam dengan berapi-api menyampaikan kebobrokan kalangan santri NU pada era ini. Banyak yang beliau singgung sebagai titik tekan pembahasan pada awal-awal materi yang disampaikan. NGANTU'AN, TELATAN, LEMBEK, NGELEMPREK, LEMES, NGGAK TEGAS, dan lain sebagaianya.

Sponsor ==> Sholat isya', di pimpin lagi sama pak musafir tadi, suaranya menggelegar, nggak pakek mic udah ceto welo-welo... :))

Terlebih lagi disaat pertengahan pembahasan materi ada dua teman saya yang datang terlambat. Langsung tanpa basa-basi Pak Imam memarahi habis-habisan. hehehe... Penyampaian materi berjalan begitu menarik, sangat menarik. Sampai dipertengahan, eee teman tepat disebelah saya tertidur,,,, sontak langsung saja pak Imam menunjuk dan menyuruh keluar dia untuk mengambil air wudhu, kemudian beliau nyeletuk ; "lek sek ngantuk ae bentokno ndas neng tembok iku" (kalau masih ngantuk saja setelah wudhu, benturkan saja kepala itu ke tembok). Cukup lama membahas teman yang tertidur tadi hingga kembali lagi pembahasan mengarah kepada teman yang sempat terlambat tadi. Kata-kata beliau yang mengundang gelak tawa teman-teman adalah "lek ngelemprek ae awakmu, wes matio ae, timbang islam akeh tapi gak enek manfaate ; sambil nduding temenku yang Datar Tanpa Ekspresi, alias MLONGO.... :))

Pak Imam Nachu merupakan seorang pengusaha di bidang properti. Beliau memulai usaha bisnis properti semenjak tahun 2001. Sebelumnya beliau adalah karyawan dari sebuah perusahaan swasta di Surabaya. Merasa gaji yang diperoleh tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga akhirnya dengan perenungan yang panjang beliau memilih jalur sebagai pengusaha. Awal perjalanan beliau seperti halnya pengusaha pada umumnya tidak semudah memejamkan mata, beliau memulai menjadi pengusaha adalah dengan membeli tanah dengan ukuran 2 hektar seharga 1,5 . Padahal tabungan yang dimiliki oleh beliau hanya berjumlah 20 juta, itu pun uang jatah untuk nyicil buat rumah. Singkat cerita beliau akhirnya mencari-cari pinjaman ke berbagai macam bank, dan alhamdulillah tidak ada satupun bank yang menerima proyek proposal yang ditawarkan beliau. Tanpa pikir panjang beliau teringat konsep "jamaah" yang begitu dahsyatnya dalam membangun kekuatan ummat. Beliau kemudian menghubungi banyak kawan-kawan yang berminat bergabung dalam proyek proposal beliau, alhamdulillah terkumpul uang sekitar 500 juta dari 150-an kawan. Sehingga proyek proposal tersebut deal dan berkembang sampai sekarang. Beliau telah mengembangkan beberapa perumahan di Jawa Timur diantaranya di Pasuruan, Madiun, Surabaya, dsb. Dalam waktu dekat beliau berencana membangun sebuah hotel di jalan Ahmad Yani Surabaya.

Diantara hal-hal yang disampaikan oleh beliau yang ingin saya bagi kepada anda adalah :

1. Akar masalah umat islam itu yang tampak diatas permukaan adalah EKONOMI, sedangkan yang dibawah permukaan adalah AQIDAH.

2. Saya beragama islam dan bertahan sampai sekarang bukan karena saya bapak saya islam (bapak beliau meninggal semenjak beliau kecil). Tapi saya bertahan kepada agama islam karena Islam lah agama terhebat.

3. Islam itu agama HEBAT, namun orang-orang nya yang belum menjadi PRIBADI  yang HEBAT.

4. Allah SWT. menciptakan alam semesta yang menurut akal kita begitu rumitnya saja bisa dengan mudah, masa Allah SWT. menjadikan KAMU SUKSES tidak bisa???.

5. Kegagalan bagi pengusaha itu ibarat mundur untuk melompat, tidak ada yang mampu melompat tanpa mundur terlebih dahulu, kalaupun ada pasti jatuh. Lha kalau orang tidak bermental pengusaha, ketika dia gagal akan berhenti, ibarat mundur terus nggeblak / jatuh.

Pak Imam Mantab

Mendekam di pondok,,, yahhh,,, saat ini untuk ke-sekian kalinya saya mendekam di pondok. Namun pondok kali ini berbeda. Hahaha,, ini pondok namanya "Pondok Mutiara".  Tepat di jantung Kota Sidoarjo, sebelah barat GOR Sidoarjo, di depan Rumah Sakit Delta Surya tepatnya terdapat perumahan elit yang berjudul "Pondok Mutiara".

Motivasi mondok kali ini pun juga berbeda. kalau umumnya mondok untuk mengkaji ilmu agama, untuk mondok kali ini punya misi khusus... yah ini mondok buat belajar menjadi santri entrepeneur, namun tetap tidak lepas dari agama. Santri entrepeneur bertujuan untuk membuat umat islam khususnya golongan santri, menjadi pribadi dan/atau jamaah yang mandiri. (tetep ngeyel nggak nggak mau lepas dari background agamis, hahaha....).

Sementara sekelumit kisah saja saat ini yang akan saya sampaikan, untuk sisanya lain waktu disambung.

Rumah yang saya tempati kali ini kebetulan bertetangga dengan Masjid yang cukup elit. Saya katakan elit, karena masjid itu ber - AC,, (di desa nggak pernah njumpai  majid ber-ac) kecil memang, namun terasa nyaman duduk bersila didalamnya., seolah pantat ini enggan untuk diangkat walau sejenak :). Masjid itu berlantai dua, berwarna agak gelap (nggak tau warnanya... maklum buta warna :)), tepat di tembok pembatas antara masjid dengan rumah sebelah dijadikan sebagai sanggahan kran-kran untuk berwudhu. Pintunya tidak kalah dengan pintu-pintu kantoran, pintu geser.

Diantara yang menarik perhatian saya ketika sholat jamaah 4 rokaat tadi adalah sang imam. Jamaah ashar tadi dipimpin oleh seorang musafir dari Surabaya. Badannya tinggi besar, mukanya agak seram, suaranya berat namun mantap. Sopan interaksinya, menyenangkan mendengar ucapannya.

Awalnya saya mengira masjid tersebut nggak biasa sebagaimana masjid-masjid kampung di kalangan ahlussunnah waljamaah, ternyata saya salah. kembali kepada sang imam. Pak imam dengan kulit agak hitam tersebut ternyata santri dari KH. Asrori Al-Ishaqi (Almarhum) Kedinding Lor Surabaya. Subhanaallah, semakin mantap berjamaah dengan beliau.

Dari penyelidikan ecek-ecekan saya tadi, ada seorang penduduk perumahan yang meminta si musafir ini untuk bertinggal sejenak beberapa hari di masjid itu, guna membantu menjaga dan membangun jamaah yang berada di perumahan tersebut. Namun sang imam menolak dengan halus, alasannya karena tidak betah, nggak bisa tidur, hehehe...

sekian terimakasih, mau Materi ini....

Bahagia???

Semua pada dasarnya ingin ber-bahagia, yang bekerja ingin bahagia, yang menjalin hubungan ingin bahagia, yang belajar ingin bahagia, yang beramal ingin bahagia, bahkan yang tidak melakukan apa-apa pun juga ingin bahagia...

Namun setiap orang juga memiliki standar 'bahagia' masing-masing, mereka mendefinisikan bahagia juga berbeda-beda, setidaknya itu lah diantara sebab terkadang jalan setiap masing-masing dari kita berbeda, meskipun tujuan kita sama.

Semoga kita semua bahagia, saat ini dan nanti, aamiiin...

Fadhol itu berupa Ilmu

Ilmu / pemahaman / pengetahuan itu anugerah dari Tuhan, betapa kita tak memiliki kuasa akan ilmu yang kita dapatkan tanpa turut andil Tuhan didalamnya. Hukum sebab akibat memang mengajarkan kepada kita bahwa siapa yang 'telaten' belajar dia yang mendapatkan ilmu, siapa yang tidak maka tak ada ilmu. Namun hal tersebut sama sekali tidak menghilangkan peran 'anugerah' Tuhan atas seseorang yang dikehendaki

Habib ibn Surri An-Najjar, beliau bukan seorang Ulama', bukan pula seorang Nabi, apalagi seorang Rasul. Namun kehebatannya dalam menerima & memahami ilmu membuat para Rasul takjub dan cemburu. Betapa sebentar dia belajar, betapa cepat dia memahami, betapa dalam dia meyakini, betapa hebat penyampaian dakwahnya. Dan betapa mahal pengorbanannya.

Beliau meninggal dengan kondisi dadanya remuk dan isi perutnya terburai akibat diinjak-injak oleh segerombolan kolega yang mengeroyok dan menyiksanya, karena tak setuju dengan ajakan beliau kepada Tuhan SWT.

Habib ibn Surri An -Najjar, beliau hanya seorang tukang kayu yang mendapatkan anugerah dari Tuhan...

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapatkan anugerah tersebut, aamiiin...

Disarikan dari ‪#‎LapisLapisKeberkahan‬

Senin, 08 Desember 2014

Pelajaran + Ancaman bagi para Bujang

Iman Supriyono... yah itulah nama seseorang yang pagi tadi mengisi materi Mindset (inspirasi Bisnis IT). Diawal perkenalannya beliau mengatakan kalau semenjak kecil sudah memulai berbisnis. Saat musim layang-layang menjamur di desanya beliau membuat tidak hanya satu layang-layang, banyak layang-layang beliau buat untuk dijual ke warung-warung desa. Masih banyak yang lain, sehingga pada saat ini beliau menjadi konsultan bidang manajemen bisnis. Beliau mendirikan sebuah perusahaan bernama SNF Consulting (http://www.snfconsulting.com).

Ada hal menarik dari perkenalan beliau, yakni beliau menikah pada umur 22 tahun dengan teman sebangku kuliahnya, umur yang sangat muda untuk ukuran umumnya menikah bagi seorang laki-laki. Itu pun menurut beeliau sudah terlambat dua tahun... (hmm.. aku terlambat pirang tahun malah... :)). Beliau memilih menikah muda bermula ketika mendapat keterangan dari seorang temannya bahwa masa keemasan bagi seseorang untuk memiliki anak itu pada rentang waktu umur 20 tahun sampai 30 tahun. Lebih atau kurang dari itu "dianggap" sudah bukan masa keemasan lagi. ah,,, biarlah itu pilihan beliau.

Beliau memiliki 7 anak, satu putra dan enam perempuan. Prinsip beliau (Ittiba' Nabi, Mbah Hasyim dan Mbah Dahlan) semua anak-anaknya akan disekolahkan di Luar Negeri. Praktis, semenjak tamat sekolah menengah pertama (SMP) beliau memberangkatkan anaknya sekolah ke Luar Negeri. Anak beliau yang pertama bernama Bina Izzatu Dini (https://binaizza.wordpress.com/) saat ini studi ke Nanchang China, mengambil jurusan Sastra Mandarin. (Woww... bahasa inggris ae awak durung :)).

Dengan cara atau sistem yang beliau terapkan dalam membina keluarga,alhamdulillah semua anak beliau berprestas (semoga hamba ketularan, aamiiiin...).

eiiittt.... ada satu lagi hal yang menarik dari penjelasan beliau, setidaknya menurut saya pribadi. Beliau mengisahkan bahwa dulu Nabi Muhammad SAW memberikan mas kawin kepada Siti Khodijah berupa 100 ekor unta. Beliau bilang : "lha kalau sampeyan-sampeyan mau ittiba' Nabi jangan hanya sholatnya aja, mas kawinnya juga harus ittiba', saya sering kali bilang kepada para akhwat ; "kalau mau dinikahi seseorang terus dia nawarin mas kawinnya apa, bilang aja : ittiba' Nabi".

Langsung saja saya "Mbatin" pak, ojo diterusne ngomong ngene iki neng arek wedok nggeh!!! Gassswat temen iku... :))...

Hanya tambahan saja...:

Dalam Sahih Muslim halaman 597 Juz 1 disebutkan bahwa mahar yang diberikan Nabi Muhammad SAW berupa uang sebesar 500 dirham (HR. Muslim).

حَدَّثَنَا عَبْدُ العَزِيْزِ عَنْ يَزِيْدٍ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ إِبْرَاهِيْمَ عَنْ أبِى سَلْمَةَ عَنْ عَبْدِ الرَحْمَنِ أَنَّهُ قَالَ سَأَلْتُ عَائِشَةَ زَوْجض النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمْ كَانَ صدَاقُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, قَالَتْ: كَانَ صدَاقُهُ لأَزْوَاجِهِ ثِنْتَى عَشْرَةَ أوْقِيَةً وَنَشًّاز قَالَ: قَالَتْ: أتَدْرِى مَا النَّشُّ ؟. قَالَ: قُلْتُ: لاَ! قَالَتْ: نِصْفُ أوْقِيَةٍ ؛ فَتِلْكَ خَمْسُمِائَةِ دِرْهَمٍ. فَهَذَا صدَاقُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لأَزْوَاجِهِ.

Telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz dari Yazid dari Muhammad dari Ibrahim dari Abi Salamah dari Abdur Rahman bahwa sesungguhnya dia berkata: saya bertanya kepada Sayyidah 'Aisyah isteri Rasulullah SAW, berapa jumlah mas kawin Rasulullah SAW? 'Aisyah berkata: mas kawin Rasulullah SAW kepada istri-istri beliau adalah 12 auqiyah dan satu nasy. 'Aisyah berkata: Tahukah engkau apakah nash itu? Abdur Rahman berkata: Aku berkata: Tidak! Aisyah berkata: Setengah auqiyah. Jadi semuanya 500 dirham. Inilah mas kawin Rasulullah SAW kepada istri-istri beliau.

Dalam kitab Hasyiyah Syarqawi juz II halaman 265 disebutkan bahwa :
Dan tidak ditentang juga bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam memberi mahar kepada Sayyidah Khadijah dengan berupa 20 onta muda, ada yang mengatakan 500 dirham.

ولا يرد أيضا أنه صلى الله عليه وسلم أصدق خديجة عشرين بكرة وقيل خمسمائة درهم

Wallahu A'lam...