Yaa Tuhan...
Rasa-rasanya memang pantas hamba ini tak se-zaman dengan kekasihMu; Nabi Muhammad SAW.
Rasa-rasanya memang pantas hamba ini tak se-zaman dengan kekasihMu; Nabi Muhammad SAW.
Yaa Tuhan...
Bagaimana mungkin hamba tega melihat kekasihMu terus menerus dirundung kesusahan karena lacut durhaka kami.
Bagaimana mungkin hamba tega melihat kekasihMu terus menerus dirundung kesusahan karena lacut durhaka kami.
Yaa Tuhan...
Semakin lama hati ini semakin khawatir & takut akan nasib kami kelak. Sudikah kekasihMu memayungkan syafaatnya kepada kami.
Semakin lama hati ini semakin khawatir & takut akan nasib kami kelak. Sudikah kekasihMu memayungkan syafaatnya kepada kami.
Yaa Tuhan...
Kami sadar diri akan kecerobohan dalam ibadah kepadaMu, kami juga sadar akan kelemahan diri untuk menjauhi larangan-laranganMu.
Kami sadar diri akan kecerobohan dalam ibadah kepadaMu, kami juga sadar akan kelemahan diri untuk menjauhi larangan-laranganMu.
Yaa Tuhan...
Kalau memang dengan cinta kepada kekasihMu, kami dapat mengandalkannya, maka kami mohon :
Kalau memang dengan cinta kepada kekasihMu, kami dapat mengandalkannya, maka kami mohon :
Berikan kami rasa yang dimiliki oleh bilal bin rabah, rasa cinta yang mengharuskan dia berpindah
ke syam demi tak melihat segala hal yang menyesakkan karena ingat
memori-memori indah tentang kebersamaan dengan Nabi Muhammad SAW ketika
di Madinah.
Berikan pula kami rasa
yang dimiliki Farozdaq, rasa cinta yang mendalam sehingga lebih memilih
mati daripada hidup tanpa bisa membaca sholawat karena lidah terputus.
Berikan pula kepada
kami rasa yang dimiliki oleh tsa'labah. Rasa cinta yang menjadikan dia
menangis tak henti-henti selama 40 hari lamanya, serta rela tak makan
sesuap pun kecuali minum air susu setiap sore harinya dikarenakan
khawatir tidak dapat berjumpa Nabi Muhammad SAW diakhirat kelak, sebab 1
kali melakukan maksiat yang tak disengaja.